Senin, 20 Mei 2013

Sepenggal kalimat


“ Sudah siap belum untuk pindahan?sendirian disana tanpa kita kita?”….

Lalu percakapan ini sangat membubar jalankan pikiran dan fantasi indah yang akan gue lakuin di sana nanti, di kota baru gue nanti. Iya juga yah, selama ini gue ga mau mikir hal hal yang ga enak karena jadi aja belum waktu itu,tapi sekarang? Tinggal menghitung mundur gue bakalan pindah, masih suka ga nyangka aja, masih suka mikir, masa iya secepat ini???ahhh ,masi ada 1 bulan setengah lagi lah ya, nanti aja….gue pikir pikir lagi iya yah ini mah bentar doing, sekedip mata aja mah sudah juli aja nih. Jauh setelah menghitung berapa bulan lagi, gue mikir yang ga enak yang pertama adalah :


- “Jauh dari orang tua”
Selama ini gue adalah satu satunya manusia di rumah yang pengen cepet cepet pergi, pengen cepet cepet hidup sendiri, pengen cepet cepet ga tergantung sama orang tua, kakak adek gue enggak loh, bahkan mereka ga pengen meninggalkan rumah, ada yg salah dengan gue? Iya.. gue gerah, males, ga mandiri juga lama lama dimanjain bak permaisuri yg kadang mereka niat awalnya baik tapi penyampaiannya salah, jadilah gue berniat pindah cepet cepet . belum lagi kebiasaan di masakin ,walaupun udah biasa masak,tapi ini beda cerita, ini gue masak sendiri makan sendiri beres2 sendiri ,yaamplop mana belum ngerjain tugas , bias ga yah gue hidup gitu selama 4 tahun kedepan?? Pertanyaan yang sebenarnya sudah pasti jawabannya it uterus terus terngiang….
Dan efek jauh dari orang tua yang paling gue pikirkan, apa kabarnya kalo duit kiriman habis, tapi butuh beli barang ?nah loh, dari sekian yg mengkhwatirkan, ini sangatlah serius, masalah awal dari anak anak kost yg kuliah adalah ini….kebiasaan kalo duit kurang masih bias hemat, makan di beliin, minum juga, nah gue nanti???
Well , gue memang rada lebay, tapi ga ada salahnya kan mikirin sisi yg jelek dulu drpd kalian hanya memikirkan sisi baiknya dan ketika yg buruk tiba kalian ga siap?”

-“ Kuliah itu beda sama SMA, ga akan pernah sama, dan lebih berat, kalo ga siap jangan..”
Well, ribuan kali aku denger kata ini, bahkan sampai sekarang mau deket deket pindah banyak juga yg masih suka nanya “yakin sama pilihanmu?” kalo ditanya seperti itu, anggap saja itu badai yg akan menghancurkanmu, jika pondasimu kuat,melangkah lah. Walaupun sebenarnya gue gatau kenapa mereka bilang seperti itu, dan mungkin gue juga akan berkata seperti itu nantinya, tapi, gue ingin sekali kuliah, tamat sebagai wanita pintar, apapun akan gue lalui, bahkan waktu gue menyerah sekalipun gue bakalan tetap lalui (AMEN) . orang tua gue selalu bilang “ini pilihan kamu sendiri, untuk kuliah, di luar kota kelahiranmu, jauh dari kami, bahkan kami tidak pernah memaksamu untuk mengambil jurusan itu, bagaimanapun juga kamu harus berjuang, jangan berhenti dan mengecewakan kami, kami berjuang untuk memenuhi impianmu berilah kami impian kami juga melihatmu sukses dengan pilihanmu” setiap perkataan itu keluar ,ada rasa haru bercampur bangga di hati gue, sudah sejauh ini gue berjalan, masa iya nanti gue mengecewakan mereka?masa iya nanti gue ga kuat dan ingin pulang? Jiwa gue harus besar dan tekat gue harus bulat, gue, berjuang, demi mereka ,demi impian gue ,demi semuanya yg sudah meneteskan setiap keringatnya ,terutama untuk tante gue yg sudah mau membantu gue untuk kuliah jauh dari kota gue dibesarkan ini…. Terima kasih semua untuk sarannya dan keraguan kalian, semoga gue menang diakhir, semoga gue bisa buktikan, keringat yg kalian keluarkan itu benar benar bisa saya nikmati.

- “ teman temannya ga seperti teman lama kamu, disini kami lebih banyak jumlahnya, kamu tidak benar benar bisa mempunyai teman genk
Yup ini membayangi setiap waktu, tempat baru otomatis gue punya temen baru toh?yg harus diajak kenalan dulu, baru bias deket, terus kalo mau gossip si a/b/c harus diceritain dulu dr awal siapa mereka , karena orang baru tidak seperti mereka yg lama, yg mengetahui segalanya, ahh begitu sulitkah pindah tempat tinggal ini?sebagian lagi mengatakan bahwa teman pasti akan mudah didapatkan hati hati saja, banyak yg menipu, mungkin diluarnya baik, tapi didalamnya?
Bila terus memikirkan hal hal ini gue pengen temen temen SMA ikutan juga pindah, biar gampang, biar enak, tapi ini bukan lagi sekolah, inilah babak awal gue harus memulai hidup tanpa yang lama, dimana setiap individunya pasti harus meninggalkan masa masa enak, dan menghadapi rintangan sebenarnya dihidup, di sinilah kami akan benar benar mengerti realita tidak seindah dongeng dongeng yang ada.

Sekian sepenggal kalimat yg membuahkan curhatan panjang ini, sekarang gue tinggal nunggu hari kelulusan, gue berdoa, “kami, penerus bangsa yang engkau goyahkan dengan 20 paket tak henti hentinya berdoa dan memohon, badai ini kami bisa lalui bersama, kami akan berjuang untuk lulus, karena kami masuk sama sama, dan akan lulus bersama sama, pemerintah lihat permainan busukmu tidak bisa membuat kami runtuh” berdoa, setiap saat seperti ini, setelah berdoa, ada rasa haru yg sering menyelimuti hati ini

Terima kasih, meluangkan waktu membacanya, salam hangat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar