“ Sudah siap belum untuk pindahan?sendirian disana tanpa
kita kita?”….
Lalu percakapan ini sangat membubar jalankan pikiran dan
fantasi indah yang akan gue lakuin di sana
nanti, di kota
baru gue nanti. Iya juga yah, selama ini gue ga mau mikir hal hal yang ga enak
karena jadi aja belum waktu itu,tapi sekarang? Tinggal menghitung mundur gue
bakalan pindah, masih suka ga nyangka aja, masih suka mikir, masa iya secepat
ini???ahhh ,masi ada 1 bulan setengah lagi lah ya, nanti aja….gue pikir pikir lagi
iya yah ini mah bentar doing, sekedip mata aja mah sudah juli aja nih. Jauh setelah
menghitung berapa bulan lagi, gue mikir yang ga enak yang pertama adalah :
- “Jauh dari orang tua”
Selama ini gue adalah satu satunya manusia di rumah yang
pengen cepet cepet pergi, pengen cepet cepet hidup sendiri, pengen cepet cepet
ga tergantung sama orang tua, kakak adek gue enggak loh, bahkan mereka ga
pengen meninggalkan rumah, ada yg salah dengan gue? Iya.. gue gerah, males, ga
mandiri juga lama lama dimanjain bak permaisuri yg kadang mereka niat awalnya
baik tapi penyampaiannya salah, jadilah gue berniat pindah cepet cepet . belum
lagi kebiasaan di masakin ,walaupun udah biasa masak,tapi ini beda cerita, ini
gue masak sendiri makan sendiri beres2 sendiri ,yaamplop mana belum ngerjain
tugas , bias ga yah gue hidup gitu selama 4 tahun kedepan?? Pertanyaan yang
sebenarnya sudah pasti jawabannya it uterus terus terngiang….
Dan efek jauh dari orang tua yang paling gue pikirkan, apa
kabarnya kalo duit kiriman habis, tapi butuh beli barang ?nah loh, dari sekian
yg mengkhwatirkan, ini sangatlah serius, masalah awal dari anak anak kost yg
kuliah adalah ini….kebiasaan kalo duit kurang masih bias hemat, makan di
beliin, minum juga, nah gue nanti???
Well , gue memang rada lebay, tapi ga ada salahnya kan mikirin sisi yg
jelek dulu drpd kalian hanya memikirkan sisi baiknya dan ketika yg buruk tiba
kalian ga siap?”
-“ Kuliah itu beda sama SMA, ga akan pernah sama, dan lebih
berat, kalo ga siap jangan..”
Well, ribuan kali aku denger kata ini, bahkan sampai
sekarang mau deket deket pindah banyak juga yg masih suka nanya “yakin sama
pilihanmu?” kalo ditanya seperti itu, anggap saja itu badai yg akan
menghancurkanmu, jika pondasimu kuat,melangkah lah. Walaupun sebenarnya gue gatau
kenapa mereka bilang seperti itu, dan mungkin gue juga akan berkata seperti itu
nantinya, tapi, gue ingin sekali kuliah, tamat sebagai wanita pintar, apapun akan
gue lalui, bahkan waktu gue menyerah sekalipun gue bakalan tetap lalui (AMEN) .
orang tua gue selalu bilang “ini pilihan kamu sendiri, untuk kuliah, di luar
kota kelahiranmu, jauh dari kami, bahkan kami tidak pernah memaksamu untuk
mengambil jurusan itu, bagaimanapun juga kamu harus berjuang, jangan berhenti
dan mengecewakan kami, kami berjuang untuk memenuhi impianmu berilah kami
impian kami juga melihatmu sukses dengan pilihanmu” setiap perkataan itu keluar
,ada rasa haru bercampur bangga di hati gue, sudah sejauh ini gue berjalan,
masa iya nanti gue mengecewakan mereka?masa iya nanti gue ga kuat dan ingin
pulang? Jiwa gue harus besar dan tekat gue harus bulat, gue, berjuang, demi
mereka ,demi impian gue ,demi semuanya yg sudah meneteskan setiap keringatnya
,terutama untuk tante gue yg sudah mau membantu gue untuk kuliah jauh dari kota
gue dibesarkan ini…. Terima kasih semua untuk sarannya dan keraguan kalian,
semoga gue menang diakhir, semoga gue bisa buktikan, keringat yg kalian
keluarkan itu benar benar bisa saya nikmati.
- “ teman temannya ga seperti teman lama kamu, disini kami
lebih banyak jumlahnya, kamu tidak benar benar bisa mempunyai teman genk ”
Yup ini membayangi setiap waktu, tempat baru otomatis gue
punya temen baru toh?yg harus diajak kenalan dulu, baru bias deket, terus kalo
mau gossip si a/b/c harus diceritain dulu dr awal siapa mereka , karena orang
baru tidak seperti mereka yg lama, yg mengetahui segalanya, ahh begitu sulitkah
pindah tempat tinggal ini?sebagian lagi mengatakan bahwa teman pasti akan mudah
didapatkan hati hati saja, banyak yg menipu, mungkin diluarnya baik, tapi
didalamnya?
Bila terus memikirkan hal hal ini gue pengen temen temen SMA
ikutan juga pindah, biar gampang, biar enak, tapi ini bukan lagi sekolah,
inilah babak awal gue harus memulai hidup tanpa yang lama, dimana setiap
individunya pasti harus meninggalkan masa masa enak, dan menghadapi rintangan
sebenarnya dihidup, di sinilah kami akan benar benar mengerti realita tidak
seindah dongeng dongeng yang ada.
Sekian sepenggal kalimat yg membuahkan curhatan panjang ini,
sekarang gue tinggal nunggu hari kelulusan, gue berdoa, “kami, penerus bangsa
yang engkau goyahkan dengan 20 paket tak henti hentinya berdoa dan memohon,
badai ini kami bisa lalui bersama, kami akan berjuang untuk lulus, karena kami
masuk sama sama, dan akan lulus bersama sama, pemerintah lihat permainan
busukmu tidak bisa membuat kami runtuh” berdoa, setiap saat seperti ini,
setelah berdoa, ada rasa haru yg sering menyelimuti hati ini
Terima kasih, meluangkan waktu membacanya, salam hangat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar